Bidang Kurikulum


Dalam perkembangannya sejak pertama didirikan pada Tahun 2005 SMK Negeri 7 Baleendah secara dinamis mengikuti setiap perubahan kurikulum, hingga tahun sekarang menginjak tahun ajaran 2023/2024 SMK Negeri 7 Baleendah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka dan kurikulum Operasional SMK Negeri 7 Baleendah ini memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan dan dirancang sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, guru dan Dunia Kerja. Kurikulum ini juga menganut:

  • Pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di ruangan praktik, dan seluruhnya berbasis teaching factory agar peserta didik memperoleh pengalaman dalam menerapkan budaya kerja; dan
  • Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu pengalaman belajar langsung di Dunia Kerja untuk membangun kebiasan kerja dan budaya kerja sehingga nantinya akan menjadi suatu kebiasaan dari peserta didik.

Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal peserta didik. Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman penguasaan keilmuan yang dimiliki oleh para guru, sumber dana yang dimiliki, jumlah peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan masyarakat terhadap program yang ditawarkan SMK Negeri 7 Baleendah ikut mempengaruhi pengembangan kurikulum operasional sekolah. Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang dimiliki berjumlah 99 orang (Guru 81 orang dan Tenaga Kependidikan 13 orang), Guru yang berpendidikan S2 berjumlah 13 orang, S1 berjumlah 68 orang. Guru yang bersertifikasi pendidik berjumlah 42 orang. Sebagian besar guru memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Pelayanan Minimal.

Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK Negeri 7 Baleendah cukup lengkap yang meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik yang sesuai dengan kebutuhan industri, dan didukung oleh fasilitas lainnya seperti ruang Kepala Sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, meeting room, ruang labor computer, Laboratoruim TAV, RPS DPIB, RPS RPL, studio multimedia TAV, Bengkel TBSM, Bengkel TKRO, ruang perpustakaan, kantin, ruang ibadah, kamar mandi, Sanggar ekstrakulrikuler dan lain-lain.

Bidang Kurikulum menyusun analisis diri baik internal maupun eksternal agar Kurikulum Sekolah ini semakin terasa kebermanfaatannya ketika dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah. Kekuatan dan Peluang yang dimiliki antara lain:

  1. Capaian pembelajaran seluruh mata pelajaran kejuruan telah mengadopsi kebutuhan kompetensi yang ada di Dunia Kerja dan SKKNI,
  2. Naskah kerjasama yang meliputi penyusunan bersama program PKL, pengawasan, evaluasi, penyempurnaan proses dan hasil PKL, penyusunan bersama program sikronisasi kurikulum PKL, pembinaan sumber daya manusia dan pendampingan pengembangan proses inovasi teknologi industri untuk teaching factory, PKL bagi siswa dan pemagangan industri bagi guru, penyelarasan kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri, pengembangan sarana prasarana, penyediaan guru tamu dari industri serta memberikan peluang kerja bagi alumni sudah terwujud dengan hampir seluruh institusi pasangan/Dunia Kerja yang dimiliki,
  3. Pelaksanaan pameran dan bazar sekaligus promosi sekolah untuk industri, stakeholder dan masyarakat umum yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya yang menggambarkan kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik dari berbagai program keahlian sehingga rekrutmen dan kepercayaan dari masyarakat meningkat,
  4. Program penulusuran tamatan yang dilaksanakan oleh BKK cukup optimal,
  5. SMK Negeri 7 Baleendah telah melaksanakan sertifikasi untuk peserta didik dengan menggunakan LSP P 1 SMKN 7 Baleendah yang terlisensi oleh BNSP. Dengan demikian sertifikat yang diperoleh sesuai dengan tuntutan industry/dunia kerja.

Namun demikian ada Kelemahan dan Ancaman yang dimiliki, antara lain :

  1. Adanya kebijakan Dunia Kerja yang membatasi tenaga kerja berdasar strata pendidikan dan jender,
  2. Alumni yang memiliki minat rendah untuk bekerja di luar daerahnya karena tidak memperoleh dukungan dari orang tua,
  3. Adanya lulusan yang memiliki karakter yang belum sesuai tuntutan dunia usaha/industri,
  4. Ketidakpercayaan beberapa Dunia Kerja tentang kemampuan adaptasi lulusan SMK untuk langsung terjun di Dunia Kerja.
  5. Adanya lulusan yang melanjutkan pendidikan/ bekerja yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimilikinya

SMK negeri 7 Baleendah memiliki 4 Program Keahlian yaitu :

  1. Teknik Otomotif
  2. Teknik Elektronika
  3. Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
  4. Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim

Seluruh penyusunan kurikulumnya dirumuskan bersama dengan Dunia Kerja secara kolaboratif, bermakna, mendalam, dan memperhatikan perkembangan teknologi terkini, karena nantinya akan menjadi rujukan semua guru, guru tamu dari industri, dan top manajemen dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 7 Baleendah adalah pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran yang membangun performa peserta didik mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan. Pendekatan pembelajaran ini menganut pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills) agar dapat bekerja sesuai profesinya.

Agar peserta didik dapat belajar secara tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut :

  1. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik, kontekstual yang memberikan pengalaman belajar bermakna), dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis projek, pembelajaran berbasis produksi, pembelajaran berbasis penyelesaian masalah, pembelajaran berbasis kerja, dan lain-lain yang sesuai diterapkan di SMK;
  2. Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap individu dan dilaksanakan dengan sistem modular.
  3. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan bekerja secara tim dengan penguatan kompetensi diri bertanggung jawab dengan tugas-tugas dan memahami posisi dan fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup belajar menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam kelompok.

Dari hasil analis konteks maka penyempurnaan kurikulum operasional ini diarahkan pada peningkatan hal-hal sebagai berikut :

  1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif;
  2. Penguatan karakter peserta didik dengan menjadikan nilai-nilai pada Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama dasar pengembangan;
  3. Penguatan sarana dan prasarana untuk meningkatan pelayanan dalam proses pembelajaran;
  4. Penguatan kerjasama dengan Dunia Kerja melalui sharing sumberdaya;
  5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
  6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat/komunitas lingkungan alam, sumber/media lainnya);
  7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
  8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
  9. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik agar berkembang sesuai potensinya, dan
  10. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline) agar peserta didik luwes dalam menerapkan kompetensi yang dimiliki di tengah masyarakat.

SMK Negeri 7 Baleendah selalu terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak sejauh itu menguntungkan dalam meningkatkan kualitas lulusan